“I'll be looking out my window seeing Adelaide sky

Would you be kind enough to remember?

And I'll be hearing my own footsteps under Adelaide sky

Would you be kind enough to remember me?” ― Adelaide Sky by Adhitia Sofyan

 

Yes, kalian nggak salah baca kok. Tulisan di atas memang kutipan lagu Adelaide Sky karya Adhitia Sofyan. Saat pertama kali aku tahu lagu itu, it was 2018. Aku masih jadi mahasiswa Sastra Inggris semester 4. 

 

Lagu itu jadi lagu yang sering banget aku putar saat itu. Semakin didengarkan, aku makin penasaran dan bertanya-tanya, “Gimana ya rasanya berdiri di bawah langit Adelaide?”. Sejak saat itu, keinginanku melanjutkan kuliah S2 di luar negeri, khususnya di Australia muncul.

 

Keinginanku itu makin kuat setelah mendengar cerita dosen linguistikku tentang studinya di Australia. Beliau bercerita bahwa ia pernah diajar oleh Michael Halliday. Kalian anak Sastra Inggris konsentrasi linguistik pasti familiar deh dengan nama itu! 

 

My lecturer said that Halliday founded the Department of Linguistics at the University of Sydney in 1976. It means aku nggak salah memilih Australia sebagai tujuanku melanjutkan S2 karena disana ada universitas terbaik yang menyediakan studi linguistik!

 

●●●

 

Fast forward di tahun 2022 ini, akhirnya aku punya kesempatan to realize that dream! Minggu lalu, aku sempat mengunjungi pameran pendidikan kuliah di luar negeri. Tujuanku yang pertama yaitu mengunjungi booth The University of Sydney untuk mencari-cari informasi tentang jurusan yang aku inginkan.

 

Selain itu, aku juga sempat mengunjungi beberapa booth universitas di Australia lainnya. Dari beberapa kunjungan itu ke booth universitas itu, I got quite a lot of information about how to study in Australia in general

 

Di artikel ini, aku akan membagikan informasi yang aku dapatkan tentang cara berkuliah di Australia dan hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum mendaftar kuliah di Australia. Langsung saja scroll ke bawah untuk membaca informasinya!

 

Hal yang Perlu Disiapkan Sebelum Kuliah di Australia

 

bendera australia

 

1. Sertifikat bahasa Inggris

Sebagai mahasiswa internasional yang ingin kuliah di Australia, hal pertama yang wajib kamu persiapkan adalah sertifikat bahasa Inggris, entah itu IELTS atau TOEFL. Kenapa sertifikat bahasa Inggris ini penting?

 

Setelah kamu punya sertifikat ini kamu baru bisa setidaknya mendaftar di kampus di Australia. Semua kampus di Australia mewajibkan sertifikat ini sebagai syarat pendaftaran. Untuk lebih amannya, sebaiknya kamu menyiapkan sertifikat IELTS saja. 

 

Sertifikat tersebut bisa diterima di semua universitas Australia sebagai persyaratan. Di semua booth universitas di Australia yang aku datangi menyebutkan kalau skor IELTS minimal yang bisa diterima di kampus Australia adalah 6.5, dengan setidaknya 6.0 di masing-masing dari empat band IELTS.

 

Untuk jurusan bahasa Inggris, IELTS yang diminta biasanya lebih tinggi ya. Biasanya skor minimal untuk jurusan bahasa Inggris adalah 7,0 dengan setidaknya 6,5 di masing-masing dari empat band IELTS.

 

2. Jurusan yang mau diambil

Hal kedua yang harus persiapkan adalah mengenai jurusan yang akan kamu pilih. Jurusan ini nanti akan mempengaruhi semua hal termasuk sertifikat bahasa Inggris, biaya kuliah, dan biaya hidup. 

 

Sebagian besar kampus di Australia menerima mahasiswa lintas jurusan atau kuliah S2 dengan jurusan yang berbeda dengan jurusan saat S1. Mahasiswa lintas jurusan biasanya akan berkuliah lebih lama daripada mahasiswa dengan jurusan yang linear.

 

Misalnya, jika mahasiswa linear bisa menyelesaikan kuliah selama 1.5 tahun saja, mahasiswa lintas jurusan baru bisa lulus setelah 2 tahun. Ada beberapa mata kuliah yang harus diambil mahasiswa lintas sebagai penyetaraan dengan mahasiswa yang linear.

 

3. Biaya kuliah

Hal ketiga yang harus kamu persiapkan sebelum kuliah di Australia adalah biaya kuliah nantinya. Besar kecilnya biaya kuliah atau tuition yang harus dibayar biasanya berbeda-beda tergantung dengan jurusan yang ingin kamu ambil.

 

Ada jurusan yang biaya relatif murah dan ada jurusan yang cukup mahal. Terdapat dua cara untuk membayar biaya kuliah ini. Yang pertama dengan biaya sendiri dan yang kedua dengan beasiswa. Kalau kamu mampu membayar tuition dengan biaya sendiri sepertinya hal ini bukan jadi masalah lagi ya.

 

Untuk kalian yang merasa tidak bisa membayar tuition sebanyak itu, jangan berkecil hati ya! Masih ada cara lain yaitu dengan cara mendaftar beasiswa lho. Terdapat dua macam beasiswa yang populer di antara mahasiswa yang ingin lanjut studi di Australia, yaitu LPDP dan Australia Awards Scholarships.

 

a. LPDP 

Kamu pasti sudah familiar kan dengan beasiswa yang satu ini? Beasiswa LPDP ini biasanya dibuka dua kali dalam setahun. Untuk tahun 2022 ini semua tahap pendaftarannya sudah ditutup ya! 

 

Tapi kamu jangan khawatir, beasiswa ini akan ada lagi tahun depan lho! Kamu masih punya beberapa waktu untuk mempersiapkan dokumen dan persyaratan-persyaratan yang akan diminta. Pendaftaran tahap 1 biasanya dibuka pada awal tahun sekitar bulan Februari dan untuk tahap 2 biasanya dibuka di pertengahan tahun sekitar bulan Juli.

 

b. Australia Awards Scholarships

Kalau beasiswa sebelumnya berasal dari pembiayaan pemerintah Indonesia, beasiswa kali ini langsung dibiayai oleh pemerintah Australia lho. Australia Awards Scholarships (AAS) adalah beasiswa dari pemerintah Australia untuk mahasiswa internasional yang akan melanjutkan kuliah S2 atau S3 di Australia.

 

Beasiswa ini juga dibuka secara rutin tiap tahunnya. Untuk tahun ini, pendaftarannya juga sudah ditutup ya. Beasiswa AAS biasanya hanya dibuka satu kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Februari. Kalau kamu tertarik mendaftar, masih ada waktu beberapa bulan lagi untuk persiapan sebelum pendaftaran AAS dibuka lagi.

 

4. Biaya hidup selama kuliah

Selain dari biaya sendiri atau dari beasiswa, biaya hidup selama kuliah di Australia dapat kamu cover dengan bekerja. Australia memperbolehkan mahasiswa internasional untuk bekerja selama masa perkuliahan lho. 

 

Kamu bisa bekerja maksimal 20 jam per minggu selama saat berkuliah. Tapi saat musim liburan, kamu bisa bebas bekerja tanpa ada batasan jam. Meskipun mahasiswa, kamu tetap akan dapat gaji yang sama dengan pekerja lainnya di Australia. 

 

Itulah beberapa hal yang perlu kamu persiapkan untuk kuliah di Australia. Semoga artikel ini bermanfaat buat kamu yang juga punya mimpi sama untuk berkuliah di luar negeri seperti aku. Kuliah di luar negeri memang nggak mudah. Banyak hal yang harus dipersiapkan dan harus dikorbankan, but if you believe it you can achieve it! See you in other articles!