Mendengar kata Oxford pasti langsung teringat oleh salah satu kampus terkemuka, yaitu Oxford University. Kalau diberi kesempatan untuk belajar disana tentunya dengan senang hati mengambil kesempatan tersebut. Namun bagaimana cara bisa kuliah di Oxford? Apa saja yang harus disiapkan? Untuk menjawab pertanyaan kalian, kali ini Englishvit team berkesempatan untuk mendengar kisah salah satu mahasiswa Indonesia yang berhasil kuliah di Oxford University.

Dia adalah Kak Randy Taufik. Saat ini kak Randy sedang belajar di Oxford University jurusan Master of Public Policy. Dia berhasil mendapatkan beasiswa dari Jardine Scholarship, sebuah beasiswa fully funded dari perusahaan Jardine Martheson Group yang dipegang oleh The Jardine Foundation. Beasiswa ini ditujukan untuk kamu yang mempunyai jiwa leadership dan ingin memberi perubahan di masyarakat dengan kontribusi yang diberikan. Untuk kampus yang dituju, yaitu Oxford University dan Cambridge University dengan cakupan beasiswa yang didapatkan, yaitu biaya penuh perkuliahan hingga selesai studi, tunjangan hidup selama di Inggris, biaya UK Immigration Health Surcharge (saat pengajuan visa), tiket pesawat pp di awal dan di akhir masa studi, serta biaya Reguler Gatherings dan Summer Internships. 

Selama mempersiapkan diri untuk bisa kuliah di Oxford, kak Randy menjelaskan 2 hal penting yang harus diperhatikan, yaitu:

  • Tetapkan tujuanmu sejak awal

Ketika kamu sudah punya bertekad untuk kuliah di luar negeri, seperti Oxford, kamu sudah tahu apa yang ingin kamu fokuskan mulai dari jurusan yang ingin diambil dan apa yang akan kamu lakukan kedepannya. Dengan latar belakang pendidikan terakhir yaitu hukum, sejak awal kak Randy berfokus untuk mengambil jurusan Public Policy agar dia bisa memahami secara luas baik dari segi politik, sosial, ekonomi, lainnya.

  • Dokumen persyaratan beasiswa

Untuk kuliah di Inggris, persyaratan utama yang dipenuhi adalah dokumen IELTS. Dalam memenuhi persyaratan IELTS, kak Randy memberi tips belajarnya dengan membuat kurikulum atau target setiap harinya. Dalam satu hari, kak Randy membuat to do list yang harus diselesaikan untuk setiap bagian IELTS. Seperti bagian writing yaitu membuat 4 tulisan, bagian listening yaitu menonton 1 film, bagian speaking yaitu berbicara bahasa Inggris selama 15 menit, dan bagian reading yaitu membaca selama 30 menit. Selain belajar IELTS, kak Randy juga mendalami kemampuan bahasa Inggirsnya karena menurutnya, bahasa adalah soal kebiasaan yang mana bagian penting untuk kita sehingga perlu dibiasakan.

Berkas selanjutnya adalah recommendation letter. Kak Randy sendiri termasuk orang yang menjaga hubungan baik dengan guru-gurunya, baik dari SD sampai kuliah. Tips dari kak Randy agar kamu bisa mendapatkan surat ini adalah dengan membangun komunikasi yang baik antara kamu dan guru atau dosen.

Untuk personal statement, kita harus paham kampus tujuan kita seperti apa dan tujuan dari kampus tersebut. Kak Randy sendiri menulis personal statement dengan memperhatikan 3 poin penting, yaitu apa yang disuka, apa yang mempunyai impact, serta apa yang bisa kamu lakukan. Dari ketiga poin ini dikaitkan dengan pengalaman yang dimiliki dan jelaskan apa yang ingin dilakukan kedepannya. Ketika menulis personal statement, tuliskan dengan jelas dan tidak bertele-tele, serta jangan sampai kamu berbohong saat menulis. Hal ini bisa fatal dan pengajuanmu langsung ditolak. 

 

Kehidupan di Oxford

Kak Randy menceritakan untuk biaya hidup di Oxford sendiri cukup tinggi di biaya akomodasi yang mana menghabiskan 50% dari biaya bulanan. Sedangkan untuk biaya makan tidak begitu mahal bahkan bisa menabung dari tunjangan yang didapatkan.

Selain itu, Kota Oxford termasuk kota yang muslim friendly, mulai dari akses tempat ibadah yang disediakan kampus serta makanan halal yang mudah didapatkan karena terdapat satu kawasan yang dikhususkan untuk halal food. Kak Randy menceritakan, saat temannya sedang dalam masa ujian, dia diperbolehkan untuk memajukan jadwal ujian karena waktu ujian bersamaan dengan waktu buka puasa. Lalu, kalau kamu ingin kuliah sambil bekerja bergantung pada kebijakan dari penyelenggara beasiswa apakah dibolehkan atau tidak.

 

Seru sekali ya pengalaman kuliah kak Randy selama di Oxford? Saat ini perkuliahan kak Randy dilakukan secara daring/online karena Inggris masih memperlakukan lockdown hingga Maret. Jika kamu ingin mengikuti jejak kak Randy, ada beberapa saran yang diberikan kak Randy biar kamu semakin semangat mencapai impian, yaitu kamu harus tahu apa yang mau dilakukan dalam hidup dan lakukan dengan konsisten. Mulai dari semangat belajar hal baru, belajar dengan teratur, dan fokus dengan listening dan reading ketika belajar bahasa Inggris agar kamu semakin terbiasa dengan bahasa Inggris Jangan pernah menyerah untuk meraih apa yang diinginkan ya!